Lazim hubungan sesama manusia dengan hiasan hutang, apalagi bagi sebuah negara, perusahaan, keluarga, ataupun perorangan. Hutang materi ataupun uang memiliki dimensi yang sangat umum, artinya wajar kalau kita dalam berniaga akan mendapati kata-kata hutang.
Yang paling menjadi madu dari kata-kata hutang adalah kita segera melunasinya. Yaa, pasti ini adalah kalimat yang pas dan menyenangkan ketika kita segera merealisasikan membayarnya.
Jika tidak maka jurang yang terjal siap mengganjal perjalanan ke depan kita, bahkan mengganggu pikiran sehat kita dan mematahkan semangat kerja kita. Jadi ibarat badai yang siap meluluhlantakkan potensi hidup kita hingga tercabut akar-akarnya, mati tekad bekerjanya, bahkan lari jauh dan tak berani lagi maju, kalah dalam tempur sebelum pertempuran itu dimulai. Waduuuh...
Siapa diri kita
Berapa hitungan hutang kita
Kapan kita melunasinya..
Bagaiamana cara menyelesaikan semua ini..
Adalah sebuah pohon yang rindang tegak kokoh dengan akar-akar yang kuat mencengkeram bumi, Cabang dan rantingnya lebat daun daunnya, bersemi bunga dan berkembang buah-buahnya.
Ini adalah gambaran proses menuju sukses.
Mulailah dengan menanam pohon kehidupan/bisnis,..rawat dan sirami dengan visi dan misi yang telaten, teratur dan terukur, jangan sembrono dalam bisnis. bangunlah kepercayaan hingga batang pohon kita tumbuh kuat, Bagikan buah dari setiap yang matang menjadi makanan yang sehat dan menyenangkan.
Kita harus bisa keluar dari diri kita, dan tanamlah pohon bisnis, hingga tumbuh dan berkembang. Biarkan diri kita tetap dalam wujud hamba Tuhan semata, namun bisnislah yang menjadi pohon, Rawat dan kelolalah baik sendiri ataupun bersinergi dengan orang lain sehingga menjadi bukti amal sebesar-besarnya untuk kemajuan dan berkembang di masa mendatang.
No comments:
Post a Comment